rssrss

Selasa, 11 Oktober 2011

Pemrograman Berorientasi Objek Dengan Java


1. Abtraksi

Abtraksi adalah suatu cara dimana kita melihat suatu objek dalam bentuk yang lebih sederhana. Sebagai contohnya, anda melihat mobil sebagai sekumpulan atau ribuan komponen elektronik, mekanik dengan 4 buah ban, besi, jok, setir kemudi, dan lain sebbagainya yang dibuat sedemikian rupa sehingga dinamakan mobil. Walaupun kenyataannya demikian, namun anda melihat mobil sebagai suatu entitas yang mempunya sifat dan karakteristik tersendiri. Dengan pemikiran seperti ini, kita dapat mengenal mobil tanpa perlu memikirkan betapa rumitnya komponen yang menyusun sistem mobil itu sendiri, memang pada kenyataannya, jika kita hanya ingin mengendarai mobil tersebut, kita tidak perlu mengetahui betapa kompleksnya mobil itu, kita tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja mesin, mulai dari pencampuran bahan bakar dan oksigen menjadi energi atau sistem transmisi dalam mobil bekerja, serta bagaimana cara rem bekerja sehingga kita dapat menggunakannya untuk menghentikan mobil yang sedang bergerak. Dengan demikian, anda tidak melihat bagian-bagian dalam sebuah mobil sebagai suatu bagian yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi melihat dan menggunakannya senagai satu kesatuan.

Dengan abstraksi, kita juga dapat melihat sautu sistem yang kompleks sebagai kumpulan subsistem yang lebih sederhana. Seperti halnya mobil merupakan suatu sistem yang sebenarnya terdiri atas berbagai subsistem seperti subsistem pengapian, subsistem kemudi, subsistem pengereman, dan lain sebagainya. Dari sini kita melihat bahwa subsistem-subsistem tersebut masing-masing memiliki sifat dan karakteristik yang unik, namun saling berinteraksi dan bekerja sama menjadi satu kesatuan yang dikenal sebagai suatu entitas, yaitu mobil.

Pemahaman terhadap objek-objek disekitar kita inilah yang akan mendasari pemahaman akan OOP. Yang paling penting adalah bagaimana mentransformasikan apa yang diketahui tentang suatu objek menjadi suatu program.


2. Elemet Dalam Sebuah Objek

State dan Behaviour

Setiap objek memiliki suatu keadaan (state) dan behaviour yang dapat mengubah suatu keadaan state tersebut, misalnya manusia memiliki state umur, tinggi, berat, dan lain-lain, demikin pula behaviour yang dimiliki manusia dapat berupa makan, tidur, bekerja, menjadi tua, dan lain sebagainya.

Kita dapat menganggap state mempunyai sifat pasif, ia tidak melakukan operasi, tetapi padanya justru dilakukan suatu operasi, demikian pula behaviour anda dapat menganggap mempunya sifat yang aktif karena ia berfungsi untuk melakukan suatu operasi, nertindak atau mengerjakan sesuatu.

Dalam implementasi sesungguhnya dalam java, state akan lebih dikenal dengan nama properties atau field, sedangkan behaviour akan dikenal dengan nama method.


Konsep Pemrograman Berorientasi Objek

a.
Enkapsulasi

Enkapsulasi adalah suatu mekanisme untuk menyembunyikan atau memproteksi suatu proses dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan dari luar sistem sekaligus menyederhanakan penggunaan sistem itu sendiri. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa melalui seperangkat interface. Contohya bayangkan sistem transmisi sebuah mobil, sistem transmisi tersebut menyembinyikan dari anda bagaimana cara ia bekerja, mulai dari bagaimana ia mengatur percepatan dan apa yang dilakukanya terhadap mesin mobil tersebut, anda sebagai pengguna hanya cukup memindahkan tongkat transmisi untuk mendapatkan percepatan yang diinginkan, tongkat transmisi inilah yang menjadi satu-satunya interface dalam mengatur sistem transmisi dalam mobil tersebut, sebaliknya dengan memindahkan tongkat transmisi mobil, anda tidak dapat menghidupkan radio mobil dan menyetel ke stasiun kesukaan anda, ataupun membuka pintu mobil untuk anda, konsep yang sama dapat deiterapkan dalam pemrograman.


b.
Pewarisan

Sebagai manusia kita sebenarnya terbiasa untuk melihat suatu objek disekitar kita tersusun secara hierarki berdasarkan class-nya masing-masing, dari sinilah kemudian timbul suatu konsep tentang pewarisan yang merupakan suatu proses dimana suatu class diturunkan dari class lainnya sehingga dia mendapatkan ciri atau sifat dari class tersebut.


Misalkan class manusia memiliki umur, makan, tidur


Lalu di turunkan terhadap class laki-laki dan perempuan dengan demikian class yang dimiliki manusia, akan dimiliki oleh class laki-laki dan perempuan.


c.
Polymorpism

Polymorpism dapat disebut dengan istilah “satu inteface, banyak aksi” misalnya mengendari sedan, mengendarai truk, mengendarai bus. Aktivitas yang digunakan selalu mengendarai, anda tidak akan mengucapakan menunggang bus hanya karna jenis kendaraannya berbeda, sebenarnya semua kalimat-kalimat diatas dapat diganti dengan “mengendarai kendaraan bermotor”

Dalam struktur hierarki class, kendaraan bermotor akan menempati struktur hierarki yang libih tinggi dari semua jenis kendaraan yang disebutkan diatas(sedan,truk,bus). Ini adlah salah satu ciri dari polymorpism.


Kembali Ke Beranda Blog

0 komentar:


Posting Komentar

 
Terima kasih atas kunjungannya

Pengunjung Blog

Pengikut

Link Blog Ini